agama
budaya
hotnews
pendidikan
Upaya MUI Bukittinggi Agar Masjid Ramai Di Kunjungi Anak Muda
Bukittinggi, 27 September 2025 — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bukittinggi menggelar acara dengan tema Pengelolaan Masjid sebagai Sentral Kesehatan Umat di Aula Kantor MUI, Jl. Kusuma Bakti, Gulai Bancah, Sabtu (27/9). Acara dibuka langsung oleh Ketua MUI Kota Bukittinggi, Dr. H. Aidil Alfin, M.Ag.
Dalam kesempatan tersebut, hadir dua orang pemateri yang mengangkat pentingnya kesehatan jasmani dan rohani bagi umat dalam membangun peradaban. Rizki Assirajuddin, pakar biokimia, menyoroti peran hormon, oksigen, dan cahaya matahari dalam menjaga kesehatan mental seseorang.
“Siapa yang oksigennya banyak dalam tubuh, maka ia akan mudah tenang,” ujarnya.
Ia juga menegaskan pentingnya memperbaharui sel-sel tubuh agar mampu melawan penyakit.
Penyakit sosial seperti LGBT yang cukup merisaukan umat, menurutnya, tidak terlepas dari perkembangan sel dalam tubuh. Apalagi generasi hari ini lebih banyak berada di ruang tertutup sehingga sangat sedikit mendapatkan cahaya matahari.
Menurut Rizki, berjemur dan banyak makan ikan adalah salah satu solusi penting untuk masalah tersebut. “Solusinya berjemur dan banyak makan ikan,” katanya.
Ia juga menambahkan solusi agar anak muda lebih tertarik datang ke masjid, dengan daya tarik.
“Buat masjid semenarik dan senyaman mungkin, adakan Wi-Fi, termasuk tempat ngopi di masjid, dan masjid mesti aktif 24 jam,” pungkasnya.
Ketua MUI Kota Bukittinggi, Dr. H. Aidil Alfin, M.Ag. dalam sambutannya menyampaikan dalam kegiatan ini juga menggarisbawahi tantangan besar dalam menarik minat anak muda ke masjid.
“Di tengah derasnya arus digitalisasi dan gaya hidup modern, banyak generasi muda lebih memilih berkumpul di ruang-ruang virtual ketimbang di lingkungan masjid. Padahal, masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga bisa menjadi pusat edukasi, literasi, bahkan ruang sehat bagi anak muda.
Dengan mengintegrasikan program kesehatan ke dalam kegiatan masjid, MUI berharap kehadiran masjid semakin relevan dengan kebutuhan generasi kini. Tidak hanya menjadi tempat ibadah ritual, tetapi juga wadah pembinaan karakter, kesehatan mental, dan gaya hidup sehat yang dibutuhkan anak muda,” pungkasnya.
Sementara itu, Ustadz Muhammad Al Qomar menekankan perlunya meneladani ajaran Rasulullah dalam menjaga kesehatan. Ia bahkan membagikan pengalamannya memberi imunisasi alami lewat air hujan kepada anak-anaknya. “Dulu saya dibilang orang gila karena anak saya dibawa hujan-hujanan, tapi Alhamdulillah dua belas anak saya sehat semua,” ungkapnya.
Acara ini diikuti oleh berbagai ormas Islam dengan jumlah peserta lebih kurang 40 orang, termasuk dari BKMT Kota Bukittinggi.Ketua BKMT Kota Bukittinggi, H. Syamsul Bahri, S.Hi., M.A., dalam kesempatan yang berbeda juga menyampaikan apresiasinya terhadap gagasan MUI.
Menurutnya, konsep masjid sebagai pusat kesehatan umat sejalan dengan pemberdayaan majelis taklim yang juga aktif meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Masjid adalah rumah Allah yang seharusnya menjadi pusat segala aktivitas umat, termasuk dalam menjaga kesehatan jasmani dan rohani. BKMT siap bersinergi dalam mendukung program kesehatan berbasis masjid,” ujarnya.
Pewarta : Z.Rj.Sampono
Via
agama
Kegiatan ini sangat strategis untuk peningkatan fungsi menuju masjid paripurna.
BalasHapus