Bukittinggi, detikjamgadang.com – Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kota Bukittinggi menggelar kegiatan Penguatan Moderasi Beragama bagi para pengurus majelis taklim se-Kota Bukittinggi. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 1 Oktober 2025 di Batu Sangkar, dengan mengusung tema “Harmoni, Rukun, dan Sinergi”.
Sebanyak 30 pengurus BKMT hadir dalam acara tersebut. Tiga narasumber dihadirkan, yakni Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi, H. Eri Iswandi,M.H., Kasi Bimas Islam Kemenag Bukittinggi H. Zulfikar, S.Ag., M.H., serta Sekretaris MUI Kota Bukittinggi Amar Antoni, S.HI.
Dalam materinya, Kepala Kantor Kemenag Kota Bukittinggi, Eri Iswandi, menekankan pentingnya kolaborasi dan komunikasi antar sesama manusia dalam menjaga keharmonisan. Menurutnya, moderasi beragama hadir sebagai jawaban atas munculnya berbagai gejala kelompok yang mencoba memecah belah tatanan masyarakat.
“Bahwa untuk moderasi beragama itu adalah tidak memberikan pemahaman untuk memodernkan ajaran agama. Tetapi memberikan pemahaman kepada masyarakat bagaimana saling menghargai dalam perbedaan dan saling menghargai apa yang dianut dan dipercaya. Dan memberikan keharmonisan ditengah masyarakat. Ke depan tugas kita adalah merawat keharmonisan itu. Dengan saling berbagi saling memberi informasi saling mengharagai,” ungkap Eri Iswandi dalam penyampaian materinya.
Ia juga menambahkan bahwa BKMT diharapkan terus belajar dari pengalaman daerah lain dalam menjaga kerukunan. “Kita perlu melihat bagaimana kondisi di tempat lain, yang berbeda-beda tapi tetap rukun. Itu akan menjadi khazanah keilmuan tersendiri bagi kita,” tambahnya.
Sementara itu, Kasi Bimas Kemenag Bukittinggi, H. Zulfikar, menekankan peran penting BKMT sebagai penyampai pesan dakwah di tengah masyarakat. “BKMT perlu penguatan organisasi agar tetap eksis membina umat dan jamaah. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya,” ujarnya.
Sekretaris MUI Kota Bukittinggi, Amar Antoni, dalam materinya menyoroti pentingnya penguatan internal BKMT. Ia mengingatkan bahwa prinsip moderasi beragama adalah berimbang, adil, dan toleransi. “Marilah kita jadikan BKMT sebagai wadah dakwah rahmatan lil ‘alamin. Karena BKMT adalah organisasi yang membumi dan solid,” tegasnya.
Ketua BKMT Kota Bukittinggi, H. Syamsul Bahri, S.HI., M.A., menyampaikan bahwa majelis taklim memiliki peran strategis sebagai perekat persatuan. “BKMT adalah lembaga pendidikan nonformal yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat yang tidak hanya berhadapan dengan masyarakat internal muslim untuk melaksanakan fungsi pendidikan, fungsi dakwah, dan fungsi ekonomi tapi di sisi lain majlis taklim adalah perekat persatuan. Mudah-mudahan BKMT Kota Bukittinggi tetap menjadi pelopor kerukunan, keharmonisan, dan teladan dalam bersinergi demi tegaknya agama dan kehidupan yang damai,” ujarnya menutup kegiatan.
Via
dakwah
Posting Komentar